Watu Tumotowa didirikan oleh setiap komunitas orang Minahasa di manapun mereka mulai membuka pemukiman.Itu menjadi mezbah umat untuk memohon restu bermukim,semoga tanah dan air memberi berlimpah sebagai tempat sekaum berkomunikasi dengan Empung Waliaan Wangko Tuhan Yang Maha Esa.
Watu Tumotowa :anak suku Tontemboan dan sebagian Toulour.
Watu Tumow: anak suku Tonsea
Watu Pahlalesan : Tombulu
Panimbe:orang Toudano
Setiap hendak membuka pemukiman baru,para leluhur Minahasa melepaskan seekor ayam jantan di tempat yang telah dipilih.Dimana ayam itu pertama kali mengais,mencakar tanah,disitulah batu altar itu didirikan.Dan rumah-rumah penduduk pun mulai didirikan disekitar area yang menjadi tempat suci tersebut.Di kakas,di permukaan batu yang merupakan batu titik awal pembangunan negeri itu tergurat bekas cakaran ayam (kina'kas ni ko'ko---dan menjadi asal mula nama negeri itu;Ka'kas).Di Tompaso Baru,sebuah batu tumotowa terpahat di tebing batu,dan dipercaya kalangan tertentu sebagai pemukiman mula dan keturunan Toar Lumimu'ut sebelum mereka pindah ke kawasan Tonderukan dan sekitarnya.
Keistimewaan dari batu Watu Tomotowa di Tompaso ini ialah,pertama,bahwa ia merupakan salah satu dari mezbah yang paling awal didirikan orang Minahasa sebelum mereka memenuhi seluruh penjuru jazirah utara Sulawesi dan mendirikan watu tumotowa di masing-masing tempatnya sampai menjadi banyak.Kedua,watu yang sekarang terletak di tengah arena pacuan kuda ini dipercaya sebagai tempat upacara yang serangkaian dengan upacara besar di watu Pinawetengan.Jika diatas,Watu Pinawetengan,di pimpin Muntu-Untu,pemimpin tertinggi,kemudian menjadi Opo,maka yang di bawah,watu Tumotowa,di pimpin bawahan Muntu-Untu yakni Miyoh-Iyoh,Opo Mioyoh,Opo Bumi yang bersemayamkan didalam tanah.Istri Mioyoh adalah Tende-Wene,Dewi Padi(wene;padi).Upacara-upacara yang dilakukan di watu Tumotowa maupun Pinawetengan memang senantiasa dikaitkan dengan permohonan untuk kesuburan dan keberhasilan panen.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar
Terima Kasih Telah Berkunjung di Amongena