Jalan di Pasan tahun 1870-an. *)
|
Saya penasaran siapa sebenarnya Tuan Kontrolir X yang kisahnya dimuat koran De Locomotief 16 Februari 1893. Bagi orang Ratahan, Tombatu dan Belang, wilayah yang saat itu dibawah kontrol dan kekuasaan Kontrolir Belang, nama Kontrolir X pasti dikenal luas. Cuma, karena itu adalah kisah yang terjadi seratus dua puluh satu tahun silam, maka siapa adanya sang Kontrolir X pasti telah terlupakan oleh waktu, begitu pula dengan kisah tersebut.
Koran Hindia-Belanda terbitan Semarang
tersebut sengaja melindungi nama baik ‘tuan’ Belanda. Tidak aneh, meski
pemimpin redaksinya adalah seorang sarjana hukum, Mr.P.Brooshooft. Tidak
seperti sekarang yang berkode etik
melindungi para korban, tapi justru mengungkap jelas identitas wanita-wanita
asal Ratahan dan Tombatu yang dipermainkannya.
Di masa kolonial, memang, ada derajat dan jurang pemisah besar, tuan
adalah para Hollander, dan hamba pribumi yang sekedar inlander.
Karena sudah lebih seabad, saya tidak
menemukan catatan atau arsip lain apa pun berkaitan kisahnya. Apalagi,
untuk menemukan nama kontrolir yang
berubah menjadi tokoh misterius. Saya mencarinya di berbagai mesin pencari
internet, tapi tidak juga menemukannya. Akhirnya, sebagai langkah terakhir saya
mencari arsip-arsip koran tempo dulu dari Delpher Kranten yang dikoleksi Koninklijk
Bibliotheek. Koran-koran masa itu biasanya rutin memuat berita pembeslitan
mutasi dan lain sebagainya dari para
ambtenar, kontrolir dan pejabat Binnelandsch-bestuur (BB) di
Hindia-Belanda, bahkan juga pegawai bumiputera (Inlandsch-bestuur).
Di sejumlah koran Hindia-Belanda dan Negeri
Belanda, yang terbit di dua dekade akhir abad ke-19, saya menemukan orangnya.
Ternyata, sang kontrolir bernama A.J.W.Vermandel.
Dari berbagai koran terbitan sebelum dan
sesudah tahun 1890-an ini, saya bisa melacak perjalanan karir Vermandel. Ia
memulai dinas sebagai ambtenaar Binnenlandsch-Bestuur akhir tahun 1870-an atau
awal tahun 1880-an, dengan memasuki
korps BB wilayah Jawa dan Madura.
Pangkatnya pertama adalah ambtenaar voor der
burgerlijk dienst, diperbantukan di kantor Direktur BB di Batavia. Awal bulan
November 1882, dari berita De Locomotief
11 November 1882 dan Java Bode 15
November 1882, dari ambtenaar rang dan titelnya menjadi Aspiran Kontrolir.
Penempatannya adalah di Residensi Palembang.
Pangkatnya naik tahun 1884, ketika koran Java
Bode 19 April 1884 menyebut Vermandel dibenum sebagai Kontrolir Klas 2. Namun,
ada yang mengusik, Java Bode 23 April 1890 dan De Tijd Rabu 28 Mei 1890 mencatat kenaikan pangkat Vermandel baru
terjadi di saat itu, ketika ia diposting di Keresidenan Manado. Anehnya dalam
status pembeslitannya dari Direktur BB, ia ditunjuk (juga) Kontrolir klas 2,
(bahkan) dari posisi ambtenaar.
Artinya karirnya di rentang waktu hampir enam tahun tersebut, mandeg. Tentu ada kejadian atau peristiwa yang menyebabkan karirnya mandeg. Bisa jadi karena sanksi internal atas sesuatu sebab dan lain dugaan. Soerabaiasch Handelsblad 9 Mei 1884 memberi tambahan keterangan, bahwa kenaikan sebagai Kontrolir Klas 2 itu, dengan penegasan asalkan dengan diposting di Residensi Palembang. Kemungkinan besar Vermandel menolak penempatan tersebut, sehingga bukannya naik jabatan, malah pangkatnya diturunkan.
Tapi,dugaan tersebut terbantah, karena
ternyata ia menerima penugasannya di daerah yang sekarang masuk Provinsi
Sumatera Selatan itu. Koran Bataviaasch
Handelsblad tanggal 19 Juni 1884 memuat berita penempatannya dari Residen
Palembang. Kontrolir Klas 2 Vermandel diposkan di Bunga Mas, Afdeeling
Lematang-Ulu, Ilir, Kikim dan Pasumahlanden.
Suasana pedesaan Minahasa tahun 1900.*)
|
Tidak ada berita lain, sampai kemudian ia
pindah ke Keresidenan Oostkust van Sumatra. Koran Java Bode 10 Agustus 1889
mencatat Vermandel sebagai Kontrolir Klas 2 ditempatkan di Afdeeling Labuan
Batu, menggantikan Kontrolir Klas 2 G.Sieburgh.
Baru ketika ditempatkan di Residensi Manado
yang saat itu dipimpin Residen Marinus Cornelis Emanuel Stakman, karir
Vermandel terbilang cemerlang. Koran-koran di awal bulan Juli 1890, seperti
Java-Bode 9 Juli, Bataviasch Nieuwsblad 9 Juli dan De Locomotief 12 Juli 1890,
memuat pembenuman Vermandel sebagai
Kontrolir Klas 2 di Afdeeling Belang berkedudukan di Ratahan. Ketika menjabat
di Ratahan ini, di mana peristiwanya terjadi, rang dan titelnya justru naik
dari Klas 2 menjadi Kontrolir Klas 1 BB.
Tidak lama kemudian, jabatan Vermandel di
Ratahan berakhir. Java Bode 28 Oktober 1891 memuat pengangkatan Kontrolir Klas 2 J.N.Witteveen sebagai
penggantinya di Afdeeling Belang. Rupanya, keluh-kesah masyarakat dan tokoh-tokoh Pasan-Ratahan-Ponosakan dan
Tonsawang membuat Residen Stakman, dan terutama para pimpinan BB di Batavia
gerah, sehingga kemudian menarik Vermandel dari Ratahan.
Soalnya, satu bulan sebelumnya, yakni di bulan
September 1891, Direktur BB di Batavia dalam kolom Officieele Berichten Java Bode 12 September dan juga De Locomotief
15 September mengumumkan rencana mutasi
Vermandel dan juga Witteveen dari Keresidenan Manado. Vermandel diposting di Residensi Zuider-en
Oosterafdeeling van Borneo, sementara Witteveen di Gubernemen Sumatra’s
Westkust.
Tapi, rupanya, rencana mutasi batal
dilaksanakan, karena Witteveen justru kemudian ditempatkan di Ratahan memimpin
Afdeeling Belang, sementara Vermandel tidak ada berita dikemanakan. Namun,
besar kemungkinan ia dinonaktifkan.
Kabar Vermandel baru diberitakan De Locomotief
19 Januari 1892, ketika ia diberikan
verlof dua tahun berlibur di Eropa. Usai cuti, berita Java Bode 23 Desember
1893 mengungkap kalau Kontrolir Klas 1 BB A.J.W.Vermandel, ditempatkan ulang di
Residensi Oostkust van Sumatra, dan juga tempat dimana dulunya ia pernah
bekerja, yakni Afdeeling Labuan Batu.
WITTEVEEN
Kontrolir Witeveen yang dimusuhi para kepala,
tokoh masyarakat dan penduduk Pasan-Ratahan-Ponosakan dan Tonsawang karena
tindakannya yang pongah, juga banyak datanya, meski sekedar penggalan-penggalan
pembeslitan. Ternyata, dibanding Vermandel,
ia tergolong junior di korps BB Jawa dan Madura.
Witteveen datang ke Manado --diberitakan
Bataviaach Handelsblad-- bertugas sebagai Aspiran Kontrolir di Afdeeling
Manado. Posisi aspiran kontrolir itu baru diraihnya Januari 1891, setelah
sebelumnya Desember 1890 baru dijobkan
sebagai ambtenaar diperbantukan pada Asisten-Residen Bandung.
Karir Witteveen terbilang mulus, bahkan naik
sangat cepat dalam waktu singkat sekali. Sebab di bulan Oktober 1891 dengan
rang dan titel baru sebagai Kontrolir Klas 2, ia dipercayakan memegang
Afdeeling Belang menggantikan Vermandel.
Meski mendapat tentangan dan diusul Kepala
DistrikPasan-Ratahan-Ponosakan
Estephanus Sahelangi agar diganti, ia seakan tidak tersentuh. Eeltje
Jelles Jellesma Residen Manado yang baru menggantikan Stakman, tetap
mempertahankannya.
Baru di bulan Oktober 1893, Witteveen dimutasi
menjadi Kontrolir Klas 2 Kepulauan Sangir dan Talaud di Tahuna. Penggantinya di
Afdeeling Belang ditunjuk Kontrolir Klas 2 W.A.Berkholst. Sanksi kepadanya
mungkin adalah penundaan kenaikan rang dan titel. Witteveen meninggalkan
Keresidenan Manado, seperti diberitakan Java Bode 2 Mei 1895, ketika dipindah
ke Residensi Ternate, dan masih sebagai Kontrolir klas 2.
SAHELANGI
Keinginan Kepala
Distrik Pasan-Ratahan-Ponosakan Estephanus Sahelangi agar distriknya dipimpin
oleh seorang kepala bergelar Mayoor dengan tongkat emas tidak pernah dipenuhi.
Sampai distriknya digabung dengan Tonsawang dalam nama distrik Ratahan, tidak
pernah ditunjuk seorang pun kepala bergelar Mayoor, selain sekedar titel Hukum
Besar.
Profil Kepala Minahasa dan keluarganya di
tahun 1900. *)
|
Sahelangi yang memulai karir sebagai Hukum Tua, Hukum Besar Pasan-Ratahan, lalu Hukum Besar Pasan-Ratahan-Ponosakan, dipensiun sebagai Inlandsch Bestuur Mei 1898. Untuk pengabdiannya yang sangat panjang itu, ia diberikan penghargaan medali zilveren ster.
Rekannya, Kepala Distrik Tonsawang Samuel
Momuat yang juga disinggung dalam pemberitaan, dipensiun, dan digantikan Manuel
Rambi Januari 1895. Manuel Rambi adalah sepupu Estephanus Sahelangi.
STAKMAN
Residen Manado Marinus Cornelis Emanuel
Stakman yang keberatan dengan rapport
Gallois meminta pensiun dari dinasnya sebagai pegawai BB dengan surat
bertanggal 2 September 1892. Ia diberhentikan dengan hormat terhitung
sejak tanggal 4 November 1892.
Stakman di masa tua. *)
|
Keberatan dan tanggapannya atas laporan tentang keadaan Minahasa oleh Gallois, berupa buku De Minahassa, bezwaarschrift, opgeman naar aanleiding van het rapport nopens den staat van zaken in de Minahassa, uitgebracht door W.O.Galloois, terbit di Amsterdam 1893.
SURAT
A.B.WAWO-ROENTOE
Penempatan
pengganti Stakman, yakni Residen Jellesma disambut baik, karena kemudian di
Minahasa terjadi perubahan besar-besaran. Mantan Hoofddjaksa Land-of
Minahassa-raad dan Kepala Distrik Sonder, pensiunan Mayoor Albertus
BernardusWawo-Roentoe sampai menulis surat terbuka di koran
Soerabaiasch-Handelsblad 4 Maret 1896 yang memuji.
*). Foto Koleksi KITLV Media Library dan Het Geheugen van Nederland.
SUMBER TULISAN
Koninklijk Bibiliotheek-Delpher
Kranten (De Locomotief nomor 266 Sabtu 11 November 1882, nomor 159 Sabtu 12
Juli 1890, nomor 65 Selasa 14 April 1891, nomor 12 Selasa 19 Januari 1892; Java
Bode nomor 270 Rabu 15 November 1882, nomor 93 Sabtu 19 April 1884, nomor 92 Rabu
23 April 1890, nomor 155 Rabu 9 Juli 1890, nomor 145 Kamis 25 Juni 1891, nomor
250 Rabu 28 Oktober 1891, nomor 212 Sabtu 12 September 1891, nomor 294 Rabu 21
Desember 1892, nomor 297 Sabtu 23 Desember 1893, nomor 100 Kamis 2 Mei 1895,
nomor 25 Jumat 30 Januari 1891, nomor 289 Rabu 17 Desember 1890; De Tijd nomor
13025 Rabu 28 Mei 1890; Soerabaiasch Handelsblad nomor 108 Jumat 9 Mei
1884; Bataviaasch Handelsblad nomor 145 Kamis 19 Juni 1884, nomor 31
Jumat 6 Februari 1891, nomor 241 Kamis 19 Oktober 1892; Bataviasch Nieuwsblad
nomor 179 Rabu 9 Juli 1890).
Posting Komentar
Terima Kasih Telah Berkunjung di Amongena