0 Comment
     
Danau Tondano memiliki luas 4.278 ha yang merupakan danau terluas di Provinsi Sulawesi Utara diapit oleh pegunungan Lembean, Gunung Kaweng, Bukit Tampusu dan Gunung Masarang. Danau ini dilingkari jalan provinsi yang menghubungkan kota Tondano, Kecamatan Tondano Timur, Kecamatan Eris, Kecamatan Kakas, Kecamatan Remboken, dan Kecamatan Tondano Selatan. Danau Tondano merupakan penghasil ikan air tawar seperti ikan mujair, pior/kabos, payangka wiko (udang kecil), nike sepat siang(arwana),tawes,pongkor,bontayan,lobster hitam,guramekupu-kupu,karper. Danau ini  terdapat 2 (dua) pulau kecil bernama Likri (depan desa Tandengan kecamatan Eris) dan pulau papalembet depan toulumembet.

       Terjadinya Danau Tondano menurut Legenda yang beredar dimasyarakat sekitar diakibatkan oleh sepasang insan yang melanggar janji kepada orang tua mereka. Konon beribu-ribu tahun lalu di sekitar gunung yang tinggi terdapat dua daerah yaitu Utara dan selatan. Kedua daerah itu di pimpin oleh masing-masing Tonaas.  

Ket :

"Agar lebih memahami kelanjutan cerita di bawah penulis membedakan penulisan cetak miring ( Marimbow  = Anak Tonaas Utara ), sedangkan penulisan underline (Maharimbow = Anak Tonaas Selatan ). Maksudnya agar pembaca bisa membedakan mana yang perempuan dan laki-laki, sebab penulisan nama hampir sama"

      Marimbow adalah anak perempuan dari Tonaas bagian Utara yang terkenal dengan kecantikan dan selalu patuh terhadap perintah orang tuanya. Dia pernah berjanji tidak akan menikah selama orang tuanya masih hidup. Pada suatu saat terlintas dalam pikiran ayah Marimbow siapakah yang akan menggantikan dia memimpin daerah yang dikuasainya? sedangkan dia hanya memiliki seorang putri. Tonaas Utara sangat risau dengan pemikiran tersebut sehingga dia dan Marimbow berunding tentang masa depan daerah tersebut dan keduanya pun sepakat bahwa Marimbow akan berpakaian dan berperilaku seperti laki-lak.

       Dibagian selatan terdapat Tonaas yang menguasai daerah tersebut dan dia juga memiliki anak lelaki bernama Maharimbow. Anak Tonaas ini begitu gagah, tampan, rajin bekerja dan patuh kepada orang tuanya. Tidak jauh beda dengan anak perempuan di daerah Utara, Maharimbow juga pernah berjanji bahwa dia tidak akan menikah selama orang tuanya masih hidup. Tonaas Selatan memikirkan masa depan Maharimbow. Siapakah yang akan mendapingi Maharimbow kelak?.

      Pada suatu hari Marimbow berjalan di tengah hutan wilayah yang dikuasai ayahnya. Ditengah perjalanaan dia melihat seorang pemuda sedang asik tertidur dibawah pohon dan dia pun mengusir pemuda itu dari wilayah tersebut. Marimbow tidak tahu bahwa pemuda itu anak dari Tonaas Selatan yaitu Maharimbow. Dalam perjalanan pulang Maharimbow bertanya-tanya dalam hati, apakah orang yang mengusirku tadi benar-benar seorang lelaki? Maharimbow ingin membuktikannya di lain waktu.

    Waktu pun mempertemukan Marimbow dan Maharimbow pada suatu perselisihan yang menimbulkan pertarungan antara mereka berdua. Dalam pertarungan itu pun terjawablah pertanyaan yang selama ini menjadi beban pikiran Maharimbow. Bahwa orang yang pernah mengusir dia di hutan adalah seorang wanita.  Rahasia Marimbow terbongkar dan karena pertarungan itu mereka pun saling jatuh cinta. Akhirnya waktu berlalu dan mereka memutuskan untuk melangsungkan pernikahan dengan maksud menyatukan wilayah Utara dan Selatan. Marimbow dan Maharimbow melupakan janji yang pernah terucap dari mulut mereka sendiri. Setelah pernikahan mereka berdua berlangsung, tiba-tiba terjadi gempa dan gunung meletus yang begitu dasyat sehingga memusnakan daerah itu dengan bebatuan dan larva dan berubah bentuk menjadi suatu kubangan besar yang akhirnya menjadi danau yang kita kenal sekarang dengan nama danau Tondano



Posting Komentar

Terima Kasih Telah Berkunjung di Amongena

 
Top